Olenka

Sinopsis

Fanton Drummond bertemu seorang wanita yang belakangan diketahui bernama Olenka di lift apartemen Tulip Tree. Pertemuan itu membuatnya takdapat melenyapkan bayangan Olenka dari pikirannya. Fanton selalu membayangkan bisa memiliki Olenka.

Suatu ketika, Fanton berkenalan dengan seorang lelaki yang dilihatnya selalu bersama anak lelaki di sekitar Tulip Tree. Lelaki itu bernama Wayne Danton, seorang pengarang cerpen berjudul Olenka. Steve, anak lelaki yang bersamanya rupanya buah pernikahan Wayne dengan Olenka. Kenyataan itu tak membuat keinginan Fanton jadi surut. Ia bahkan ingin merampok Olenka dalam cerpen Wayne dan Olenka istri pengarang itu.

Selepas badai yang menerjang kota Bloomington, Fanton bertemu Olenka yang sedang melukis di hutan kota. Sejak itu, mereka sering bertemu. Namun, meski keduanya saling tertarik, mereka sama-sama tak ingin menikahi satu sama lain. Bahkan, baik Olenka maupun Fanton sering mengatakan, “Pada saatnya kita harus berpisah.” Memang akhirnya Olenka menghilang meninggalkan Fanton tanpa pesan.

Fanton merasa kehilangan, tapi tidak dengan Wayne suami Olenka. Suami Olenka itu sepertinya memang tidak mencintai istrinya. Bayangan Olenka berkelebat dalam pikiran Fanton. Ia mengembara ke Kentucky untuk mencari Olenka. Saat melawat ke Chicago, ia bertemu dengan Mary Carson. Fanton bisa melupakan Olenka setiap kali bersama wanita yang dipanggilnya M.C. itu. Tanpa pikir panjang, Fanton meminang M.C., tapi ditolak. Selain karena M.C. belum mau kawin, ia juga melihat Fanton sebagai pribadi yang peragu.

Ibu M.C. mengalami kecelakaan di kamar mandi. Meski sahabatnya sudah berusaha menetramkan, M.C. tetap pulang meninggalkan Chicago dengan menumpang pesawat terbang. Sekali lagi Fanton ditinggalkan wanita yang dicintainya. Untuk melampiaskan kekecewaannya itu, Fanton menulis surat masturbasi. Surat itu ditulis untuk M.C. hanya untuk disimpannya beberapa hari lalu dibacanya sendiri dan dibalasnya seolah-oleh M.C. yang membaca dan membalas surat itu.

Setelah lama tak mendengar kabar Olenka, Fanton menerima surat panjang dari Olenka yang seolah-oleh memuat seluruh hidupnya. Kehidupan Olenka mirip dengan kisah hidup Ursula dan Winifred dalam novel The Rainbow karya D.H. Lawrence. Olenka juga menceritakan alasan pernikahannya dengan Wayne, yakni agar dia dapat hidup normal dan keluar dari kehidupannya sebagai lesbian. Meski ia tak mencintai Wayne ia tetap merasa harus membantu Wayne dan Steve, anaknya. Membaca kisah hidup Olenka, Fanton malah makin mencinta wanita itu. Bayangan Olenka berkelebat lagi dalam kepala Fanton. Ia berharap Olenka mengirimkan surat kembali, tapi sia-sia. Olenka tak pernah megirimkan surat kepada Fanton lagi.

Fanton malah mendapat surat kilat dari M.C., wanita yang pernah menolak pinangannya. Dari surat itu, Fanton mendapat kesan kalau M.C. mengalami kecacatan. Ia segera terbang menemui M.C. di Aliquippa, Pittsburgh. Rupanya M.C. mengalami kecelakaan pesawat hingga mengakibatkan ia harus menghabiskan hidup di kursi roda. Mungkin tergerak karena kasihan atau cinta, Fanton meminang M.C. untuk kedua kali. Namun, M.C. malah menanyakan wanita lain yang ada di hati Fanton. Saat itulah, Fanton tiba-tiba kehilangan keinginannya untuk meminang M.C. dan pergi meninggalkannya.

Ketika hendak kembali ke Bloomington, di bandara Pittsburgh Fanton membaca di surat kabar berita tentang pemalsuan lukisan yang dilakukan oleh Olenka Danton. Ia ditemukan pingsan di kamar hotelnya. Banyak yang menduga kalau dia pingsan karena menelan obat tidur dalam jumlah yang banyak. Polisi membawa Olenka ke rumah sakit.

Fanton pergi ke rumah sakit tempat Olenka dirawat. Namun, ketika sampai di sana, ternyata Olenka telah meninggalkan rumah sakit. Fanton tidak merasa menyesal dan kecewa. Ia hanya merasakan kekosongan dalam dirinya. Dalam kekosongan itu ia menyadari bahwa Tuhan memiliki kekuasaan penuh atas segalanya. Maka dalam usaha untuk menjadi pemeluk teguh, Fanton meggumam, “Tuhanku, dalam termangu, aku ingin menyebut nama-Mu.”

Judul: Olenka
Pengarang: Budi Darma
Penerbit: Balai Pustaka
Cetakan: Kesembilan, 2009
Dimensi: 14,8 x 21
Tebal: xii + 264
ISBN: 979-407-227-X
Klasifikasi: 813
Genre: Novel


Share on Google Plus

About Denny Prabowo

Penulis, penyunting, penata letak, pedagang pakaian, dokumentator karya FLP, dan sederet identitas lain bisa dilekatkan kepadanya. Pernah bekerja sebagai Asisten Manajer Buku Sastra di Balai Pustaka. Pernah belajar di jurusan sastra Indonesia Unpak. Denny bisa dihubungi di e-mail sastradenny@gmail.com.

0 ulasan:

Catat Ulasan

Tinggalkan jejak sobat di sini